Rabu, 16 Mei 2012

kompresor torak

            Merupakan salah satu positive displacement compressor dengan prinsip kerja memampatkan dan mengeluarkan udara / gas secara intermitten (berselang) dari dalam silinder. Pemampatan udara / gas dilakukan didalam silinder. Elemen mekanik yang digunakan untuk memampatkan udara / gas dinamakan piston / torak. Tekanan udara / gas yang keluar merupakan tekanan discharge yang dihasilkan oleh kompresor reciprocating.

1. Prinsip Kerja Kompresor Torak
Prinsip kerja kompresor torak adalah sebagai berikut:
*      Tenaga mekanik dari penggerak mula ditransmisikan melalui poros engkol dalam bentuk gerak rotasi dan diteruskan ke kepala silang (cross head) dengan perantaraan batang penghubung (connecting rod).
*      Pada kepala silang gerakan rotasi diubah menjadi gerak translasi yang diteruskan ke torak melalui batang torak (piston rod).
*      Gerakan torak bolak balik dalam silinder mengakibatkan perubahan volume dan tekanan sehingga terjadi proses pemasukan, kompresi, dan pengeluaran.
Secara sederhana prinsip kerja, perubahan tekanan dan volume dalam suatu kompresor torak Simplex Single Acting dapat diuraikan dalam bentuk diagram P-V sebagai berikut :

            Merupakan salah satu positive displacement compressor dengan prinsip kerja memampatkan dan mengeluarkan udara / gas secara intermitten (berselang) dari dalam silinder. Pemampatan udara / gas dilakukan didalam silinder. Elemen mekanik yang digunakan untuk memampatkan udara / gas dinamakan piston / torak. Tekanan udara / gas yang keluar merupakan tekanan discharge yang dihasilkan oleh kompresor reciprocating.

1. Prinsip Kerja Kompresor Torak
Prinsip kerja kompresor torak adalah sebagai berikut:
*      Tenaga mekanik dari penggerak mula ditransmisikan melalui poros engkol dalam bentuk gerak rotasi dan diteruskan ke kepala silang (cross head) dengan perantaraan batang penghubung (connecting rod).
*      Pada kepala silang gerakan rotasi diubah menjadi gerak translasi yang diteruskan ke torak melalui batang torak (piston rod).
*      Gerakan torak bolak balik dalam silinder mengakibatkan perubahan volume dan tekanan sehingga terjadi proses pemasukan, kompresi, dan pengeluaran.
Secara sederhana prinsip kerja, perubahan tekanan dan volume dalam suatu kompresor torak Simplex Single Acting dapat diuraikan dalam bentuk diagram P-V sebagai berikut :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkxWvpFV0LSeNhtxxyWkO8gysZg1EAszCF6y1iRP-18vU7JHkSSNX1ConRY_aC__8WBoXeR67M8USe1RUuel56xtXs3e91zh_wRjnUq1Uv8J_uhMTz-JW8ZtehUNwWlCQA_I1dprmE_-w/s400/1.JPG
Diagram P-V Kompresor Torak

            Torak memulai langkah kompresi pada titik (1), torak bergerak kekiri dan gas dimampatkan sehingga tekanannya naik ketitik (2). Pada titik ini tekanan di dalam silinder mencapai harga tekanan Pd yang lebih tinggi dari pada tekanan di dalam pipa keluar, sehingga katup keluar pada kepala silinder akan terbuka. Jika torak bergerak terus kekiri, gas akan didorong keluar silinder pada tekanan tetap sebesar Pd. Dititik (3) torak mencapai titik mati atas, yaitu titik akhir gerakan torak pada langkah kompresi dan pengeluaran. Pada waktu torak mencapai titik mati atas ini, antara sisi atas torak dan kepala silinder masih ada volume sisa yang besarnya = Vc. Volume ini idealnya harus sama dengan nol agar gas dapat didorong seluruhnya keluar silinder tanpa sisa.
             Namun dalam praktiknya harus ada jarak (clearance) di atas torak agar tidak membentur kepala silinder. Selain itu juga harus ada lubang-lubang laluan pada katup-katup. Karena adanya volume sisa ini ketika torak mengakhiri langkah kompresinya, di atas torak masih ada sejumlah gas dengan volume sebesar Vc dan tekanan sebesar Pd. Jika kemudian torak memulai langkah isapnya (bergerak kekanan), katup isap tidak dapat terbuka sebelum sisa gas di atas torak berekspansi sampai tekanannya turun dari Pd menjadi Ps. Katup isap baru mulai terbuka dititik (4) ketika tekanannya sudah mencapai tekanan isap Ps. Disini pemasukan gas baru mulai terjadi dan proses pengisapan ini berlangsung sampai titik mati bawah (1). Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa volume gas yang diisap tidak sebesar volume langkah torak sebesar Vs melainkan lebih kecil, yaitu hanya sebesar volume isap antara titik mati bawah (1) dan titik (4).
           
2. Proses Kompresi Gas
            Proses kompresi gas pada kompresor torak dapat dilakukan menurut tiga cara yaitu dengan proses isotermal, adiabatik reversible, dan politropik.

2.1 Kompresi Isotermal
            Bila suatu gas dikompresikan, maka ini berarti ada energi mekanik yang diberikan dari luar kepada gas. Energi ini diubah menjadi energi panas sehingga temperatur gas akan naik jika tekanan semakin tinggi. Namun, jika proses ini dibarengi dengan pendinginan untuk mengeluarkan panas yang terjadi, sehingga temperatur dapat dijaga tetap dan kompresi ini disebut dengan kompresi isotermal (temperatur tetap). Proses isotermal mengikuti hukum Boyle, maka persamaan isotermal dari suatu gas sempurna adalah:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheI5YuJk9bcChn44e2M9hSBJPpsAnpft_VK3q4Bl_oa8yx6YieoGG1cksvHPn5Lu_zuWquCoV7oEd17k-87U-ObY0s4Smq-4EdBy750vn5jHHkH0mRbNM1bAZrV4qL91fWTtT-y_Hj6qI/s400/2.JPG
Proses kompresi ini sangat berguna dalam analisis teoritis, namun untuk perhitungan kompresor tidak banyak kegunaannya. Pada kompresor yang sesungguhnya, meskipun silinder didinginkan sepenuhnya adalah tidak mungkin untuk menjaga temperatur yang tetap dalam silinder. Hal ini disebabkan oleh cepatnya proses kompresi (beberapa ratus sampai seribu kali permenit) di dalam silinder.

2.2 Kompresi Adiabatik
            Jika silinder diisolasi secara sempurna terhadap panas, maka kompresi akan berlangsung tanpa ada panas yang keluar dari gas atau masuk kedalam gas. Proses semacam ini disebut adiabatik. Dalam praktiknya proses ini tidak pernah terjadi secara sempurna karena isolasi terhadap silinder tidak pernah dapat sempurna pula. Namun proses adiabatik reversible sering dipakai dalam pengkajian teoritis proses kompresi. Hubungan antara tekanan dan volume dalam proses adiabatic dapat dinyatakan dalam persamaan:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZuFcZwNdzjxjPBkJBIyeIPN83x5l-nHpx4gGhM4jLVcJyhl-ibsT6EWy9KSQffT4JQXWOaeohuV6yuKnl9BX8K2_zaId9A_iap9iqHsAQ1xaXdcQkdaYKaLB2n0e96fEquWC9Owlxhig/s400/3.JPG
            Jika rumus ini dibandingkan dengan rumus kompresi isotermal dapat dilihat bahwa untuk pengecilan volume yang sama, kompresi adiabatic akan menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dari pada proses isotermal. Karena tekanan yang dihasilkan oleh kompresi adiabatik lebih tinggi dari pada kompresi isotermal untuk pengecilan volume yang sama, maka kerja yang diperlukan pada kompresi adiabatik juga lebih besar.

2.3 Kompresi Politropik
            Kompresi pada kompresor yang sesungguhnya bukan merupakan proses isotermal, karena ada kenaikan temperatur, namun juga bukan proses adiabatik karena ada panas yang dipancarkan keluar. Jadi proses kompresi yang sesungguhnya, ada di antara keduanya dan disebut kompresi politropik. Hubungan antara P dan v pada proses politropik dapat dinyatakan dengan persamaan:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhelTg5tPsRKPH2X2VO0fWEzusEOny9mA5yj8RPXDGdolFEiLgJMdA0afCV1ip68QyTDEyJCUil7BfeetEVRHhQkDj8rUQzS5lBY7WdtwqlB_M88yumIbZnXrMg9q2lOjJJIo6PKz-JpLA/s400/4.JPG
            Pada kondisi dimana tidak dilakukan pendinginan pada ruang kompresi (kompresor sentrifugal pada umumnya), maka harga n > k. Bila ada pendinginan pada ruang kompresi (pada kompresor torak), maka harga n terletak antara 1< n < k.
Perhitungan dapat dilakukan baik dengan pendekatan kondisi adiabatik reversible maupun kondisi politropik.







A.    KONTRUKSI KOMPRESOR
 Dalam laporan ini hanya akan dibahas khusus konstruksi kompresor torak, karena pada umumnya kompresor udara yang digunakan kompresor torak. Kompresor torak atau kompresor bolak-balik pada dasarnya adalah merubah gerakan putar dari penggerak mula menjadi gerak bolak-balik torak/ piston. Gerakan ini diperoleh dengan menggunakan poros engkol dan batang penggerak yang menghasilkan gerak bolak-balik pada torak. Gerakan torak akan menghisap udara ke dalamse ilinder dan memampatkannya. Langkah kerja kompresor torak hampir sama dengan konsep kerja motor torak yaitu:
A.    Langkah Isap
        Langkah isap adalah bila poros engkol berputar  searah putaran jarum jam, torak bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB). Tekanan negatif terjadi pada ruangan di dalam silinder yang ditinggalkan torak sehingga katup isap terbuka oleh perbedaaan tekanan dan udara terisap masuk ke silinder.        
B.     Langkah Kompresi
        Langkah kompresi terjadi saat torak bergerak dari TMB ke TMA, katup isap dan katup buang tertutup sehingga udara dimampatkan dalam silinder
Gambar. Langkah Kompres
C.     Langkah Keluar
       Bila torak meneruskan gerakannya ke TMA, tekanan di dalam silinder akan naik sehingga katup keluar akan terbuka oleh tekanan udara sehingga udara akan keluar.     


Gambar. Langkah Tekan
B.     JENIS–JENIS KOMPRESOR
Berdasrkan jenisnya kompresor dapat dibedakan menjasi 2 yaitu kompresor kerja tunggalS dan kompresor  kerja ganda dimana perbedaannya terdapat pada aliran pada besar dari ukuran diameter piston.
1.      Kopresor kerja tunggal
Jenis kompresor ini sangat banyak di pasaran, dimana untuk digunakan untuk tekanan yang relatif kecil dan kapasitas yang banyak serta pengisian akan jauh lebih cepat dari kompresor multi steak. Biasanya kompresor ini hanya digunakan untuk kegiatan pemeliharaan dan perbaikan pada industri.

2.      Kompresor kerja ganda
Kompresor ini hampir sama saja dengan kompresor torak lainya hanya terdapat perbedaan antara selinder satu dengan yang lain dan hanya memiliki satu filter udara. dibuat berbeda karena untuk membuat tekanan dari selinder satu dengan yang lain terdapat perbedaan yang dikarenakan volume selinder diperkecil dari  selinder yang pertama. Kompresor ini biasanya digunakan untuk industri besar seperti pada industri kereta api untuk membuka roda kereta api dimana tekananya mecapai 150 bar.


C.    Berdasarkan susunan silinder
            Dilihat dari kontuksinya dapat bermacam-macam hampir sama dengan motor bakar torak. Kopresor torak yang ada dalam dunia industeri maupun dalam kehidupan sehari-hari antara lain :

a)      Kompresor satu tingkat pendingin udara
            kompresor ini begitu sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari diantaranya pada usaha kecil, baik itu pada benggkel. kompresor ini juga meliki bermacam-macam ada yang hanya memiliki satu piston atau lenbih.
                     
            Kompresor bentuk V

 Gambar 5. Kompresor satu tingkat pendingin udara


Gambar . Kompresor Kerja Tunggal 1 Tingkat Pendingin Air


Gambar . Kompresor Kerja Ganda 1 Tingkat


Gambar 9. Kompresor Kerja Ganda 2 Tingkat Lawan Imbang

            Beberapa bagian dari konstruksi kompresor udara jenis torak/ piston antara lain meliputi silinder, kepela silinder, torak/ piston, batang torak, poros engkol,katup-katup, kotak engkol dan alat-alat bantu. Berikut ini akan diuraikan beberapa bagian utama dari kompresor torak.
 a) Silinder dan Kepala Silinder
              Silinder mempunyai bentuk silindris dan merupakan bejana kedap udara dimana torak bergerak bolak-balik untuk mengisap dan memampatkan udara. Silinder harus kuat menahan beban tekanan yang ada. Silinder untuk tekanan kurang dari 50 kgf/cm2 (4.9Mpa) pada umunya menggunakan besi cor sebagai bahan silindernya. Bagian dalam silinder diperhalus sebab cincin torak akan meluncur pada permukaan dalam silinder. Dinding bagian luar silinder diberi sirip-sirip untuk memperluas permukaan sehingga lebih cepat mengurangi  panas yang timbul dari proses kompresi di dalam silinder. Kompresor dengan pendingin air diperlengkapi dengan selubung air di dinding luar silinder.
            Kepala silinder terbagi menjadi dua bagian, satu bagian sisi isap dan satu bagian sisi tekan. Sisi isap dilengkapi dengan katup isap dan sisi tekan dilengkapi dengan katup tekan. Pada kompresor kerja ganda terdapat dua kepala silinder, yaitu kepala silinder atas dan kepala silinder bawah. Kepala silinder juga harus menahan tekanan sehingga bahan pembuatnya adalah besi cor. Bagian dinding luarnya diberi sirip-sirip pendingin atau selubung air pendingin.

b) Torak dan cincin torak 
            Torak merupakan komponen yang betugas untuk melakukan kompresi terhadap udara/ gas, sehingga torak harus kuat menahan tekanan dan panas. Torak juga harus dibuat seringan mungkin untuk mengurangi gaya inersia dan getaran.
            Cincin torak dipasangkan pada alur-alur torak dan berfungsi sebagai perapat antara torak dan dinding silinder. Jumlah cincin torak bervariasi tergantung perbedaan tekanan sisi atas dan sisi bawah torak. Pemakaian 2 s.d. 4 cincin torak biasanya dipakai pada kompresor dengan tekanan kurang dari 10 kgf/cm2.
            Pada kompresor tegak dengan pelumasan minyak, pada torak dipasangkan sebuah cincin pengikis minyak yang dipasang pada alur terbawah. Sedangkan pada kompresor tanpa pelumasan, cincin torak dibuat dari bahan yang spesifik yaitu karbon atau teflon.










BAB II
       I.            Alat dan bahan
            adapun alat dan bahan yang di gunakan untuk melakukan peraktek perawatan dan perbaikan pada Work Shop adalah sebagai berikut :
*      kunci ring                               
*      kunci shok                              
*      palu karet                               
*      minyak pelumas                    
*      tampungan minyak pelumas               
*      obeng                                                             
*      kompresor udara                                
*      jangka sorong             

    II.            Langkah pembongkaran
            Amati terlebih dahulu betuk dan susunan bagian dari kompresor, lalu mulailah dengan menampung oli pelumas yang ada pada karter penampungan oli kompresor selanjutnya buka baut pipa aliran masuk kopresor dan lanjutkan dengan membuka katup-katup yang ada pada kepala selinder kompresor. Setelah katup terbuaka maka lepaskan pula penutup bantalan, setelah itu buka dan lepas pully yang ada pada sisi lain dari kompresor maka poros utama kompresor akan terlepas. Setelah itu maka lakukan pula pembukaan baut pengikat  batang torak dengan poros engkol kompresor, selanjutnya piston dan batang torak akan dapat ditarik dari selinder batang torak.
            Untuk pemasangan dapat dilakukan dengan metode yang sama tetapi memiliki urutan yang dibalik dari metode pembongkaran.







 III.            Bagian-bagian dari kopresor
            Kompresor memiliki bagian-bagian yang sama dengan kopone pada maotor bakar torak dimana di dalam sebuh kompresor terdapat poros engkol, batang torak, piston, ring piston, dan cincin torak. Untuk lebih jelas dapat kita liat sebagai berikut :
a.       Kepala selinder
      Kepala selinder  mempunyai fungsi sebagai tempat mekanisme katup masuk dan tekan.

Gambar.  kepala selinder
b.      Blok selinder
      Blok selinder berfungsi sebagi tempat terjadinya penaikan dan penurunan tekana udara yang di akibatkan dari gerak bolak balik dari piston dimana. Dan apabila terjadi kebocoran antara poston dengan selinder maka langkah isab dan tekan akan tidak tercapai.
Gambar. Blok selinder





c.       Batang piston dan piston
      Batang piston dan piston memiliki fungsi sebagai memvakumkan dan menekan udara yang di akibatkan oleh gerak bolak-balik piston.

Gambar. Batang piston dan piston
d.      Poros engkol
      Poros engkol memiliki fungsi sebagai pengubah gerak putar menjadi gerak bolak balik pada piston. Dimana poros engkol juga menjadi tempat  dudukan dari batang piston.
Gambar. poros engkol


Diagram P-V Kompresor Torak

            Torak memulai langkah kompresi pada titik (1), torak bergerak kekiri dan gas dimampatkan sehingga tekanannya naik ketitik (2). Pada titik ini tekanan di dalam silinder mencapai harga tekanan Pd yang lebih tinggi dari pada tekanan di dalam pipa keluar, sehingga katup keluar pada kepala silinder akan terbuka. Jika torak bergerak terus kekiri, gas akan didorong keluar silinder pada tekanan tetap sebesar Pd. Dititik (3) torak mencapai titik mati atas, yaitu titik akhir gerakan torak pada langkah kompresi dan pengeluaran. Pada waktu torak mencapai titik mati atas ini, antara sisi atas torak dan kepala silinder masih ada volume sisa yang besarnya = Vc. Volume ini idealnya harus sama dengan nol agar gas dapat didorong seluruhnya keluar silinder tanpa sisa.
             Namun dalam praktiknya harus ada jarak (clearance) di atas torak agar tidak membentur kepala silinder. Selain itu juga harus ada lubang-lubang laluan pada katup-katup. Karena adanya volume sisa ini ketika torak mengakhiri langkah kompresinya, di atas torak masih ada sejumlah gas dengan volume sebesar Vc dan tekanan sebesar Pd. Jika kemudian torak memulai langkah isapnya (bergerak kekanan), katup isap tidak dapat terbuka sebelum sisa gas di atas torak berekspansi sampai tekanannya turun dari Pd menjadi Ps. Katup isap baru mulai terbuka dititik (4) ketika tekanannya sudah mencapai tekanan isap Ps. Disini pemasukan gas baru mulai terjadi dan proses pengisapan ini berlangsung sampai titik mati bawah (1). Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa volume gas yang diisap tidak sebesar volume langkah torak sebesar Vs melainkan lebih kecil, yaitu hanya sebesar volume isap antara titik mati bawah (1) dan titik (4).
           
2. Proses Kompresi Gas
            Proses kompresi gas pada kompresor torak dapat dilakukan menurut tiga cara yaitu dengan proses isotermal, adiabatik reversible, dan politropik.

2.1 Kompresi Isotermal
            Bila suatu gas dikompresikan, maka ini berarti ada energi mekanik yang diberikan dari luar kepada gas. Energi ini diubah menjadi energi panas sehingga temperatur gas akan naik jika tekanan semakin tinggi. Namun, jika proses ini dibarengi dengan pendinginan untuk mengeluarkan panas yang terjadi, sehingga temperatur dapat dijaga tetap dan kompresi ini disebut dengan kompresi isotermal (temperatur tetap). Proses isotermal mengikuti hukum Boyle, maka persamaan isotermal dari suatu gas sempurna adalah:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheI5YuJk9bcChn44e2M9hSBJPpsAnpft_VK3q4Bl_oa8yx6YieoGG1cksvHPn5Lu_zuWquCoV7oEd17k-87U-ObY0s4Smq-4EdBy750vn5jHHkH0mRbNM1bAZrV4qL91fWTtT-y_Hj6qI/s400/2.JPG
Proses kompresi ini sangat berguna dalam analisis teoritis, namun untuk perhitungan kompresor tidak banyak kegunaannya. Pada kompresor yang sesungguhnya, meskipun silinder didinginkan sepenuhnya adalah tidak mungkin untuk menjaga temperatur yang tetap dalam silinder. Hal ini disebabkan oleh cepatnya proses kompresi (beberapa ratus sampai seribu kali permenit) di dalam silinder.

2.2 Kompresi Adiabatik
            Jika silinder diisolasi secara sempurna terhadap panas, maka kompresi akan berlangsung tanpa ada panas yang keluar dari gas atau masuk kedalam gas. Proses semacam ini disebut adiabatik. Dalam praktiknya proses ini tidak pernah terjadi secara sempurna karena isolasi terhadap silinder tidak pernah dapat sempurna pula. Namun proses adiabatik reversible sering dipakai dalam pengkajian teoritis proses kompresi. Hubungan antara tekanan dan volume dalam proses adiabatic dapat dinyatakan dalam persamaan:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZuFcZwNdzjxjPBkJBIyeIPN83x5l-nHpx4gGhM4jLVcJyhl-ibsT6EWy9KSQffT4JQXWOaeohuV6yuKnl9BX8K2_zaId9A_iap9iqHsAQ1xaXdcQkdaYKaLB2n0e96fEquWC9Owlxhig/s400/3.JPG
            Jika rumus ini dibandingkan dengan rumus kompresi isotermal dapat dilihat bahwa untuk pengecilan volume yang sama, kompresi adiabatic akan menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dari pada proses isotermal. Karena tekanan yang dihasilkan oleh kompresi adiabatik lebih tinggi dari pada kompresi isotermal untuk pengecilan volume yang sama, maka kerja yang diperlukan pada kompresi adiabatik juga lebih besar.

2.3 Kompresi Politropik
            Kompresi pada kompresor yang sesungguhnya bukan merupakan proses isotermal, karena ada kenaikan temperatur, namun juga bukan proses adiabatik karena ada panas yang dipancarkan keluar. Jadi proses kompresi yang sesungguhnya, ada di antara keduanya dan disebut kompresi politropik. Hubungan antara P dan v pada proses politropik dapat dinyatakan dengan persamaan:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhelTg5tPsRKPH2X2VO0fWEzusEOny9mA5yj8RPXDGdolFEiLgJMdA0afCV1ip68QyTDEyJCUil7BfeetEVRHhQkDj8rUQzS5lBY7WdtwqlB_M88yumIbZnXrMg9q2lOjJJIo6PKz-JpLA/s400/4.JPG
            Pada kondisi dimana tidak dilakukan pendinginan pada ruang kompresi (kompresor sentrifugal pada umumnya), maka harga n > k. Bila ada pendinginan pada ruang kompresi (pada kompresor torak), maka harga n terletak antara 1< n < k.
Perhitungan dapat dilakukan baik dengan pendekatan kondisi adiabatik reversible maupun kondisi politropik.







A.    KONTRUKSI KOMPRESOR
 Dalam laporan ini hanya akan dibahas khusus konstruksi kompresor torak, karena pada umumnya kompresor udara yang digunakan kompresor torak. Kompresor torak atau kompresor bolak-balik pada dasarnya adalah merubah gerakan putar dari penggerak mula menjadi gerak bolak-balik torak/ piston. Gerakan ini diperoleh dengan menggunakan poros engkol dan batang penggerak yang menghasilkan gerak bolak-balik pada torak. Gerakan torak akan menghisap udara ke dalamse ilinder dan memampatkannya. Langkah kerja kompresor torak hampir sama dengan konsep kerja motor torak yaitu:
A.    Langkah Isap
        Langkah isap adalah bila poros engkol berputar  searah putaran jarum jam, torak bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB). Tekanan negatif terjadi pada ruangan di dalam silinder yang ditinggalkan torak sehingga katup isap terbuka oleh perbedaaan tekanan dan udara terisap masuk ke silinder.        
B.     Langkah Kompresi
        Langkah kompresi terjadi saat torak bergerak dari TMB ke TMA, katup isap dan katup buang tertutup sehingga udara dimampatkan dalam silinder
Gambar. Langkah Kompres
C.     Langkah Keluar
       Bila torak meneruskan gerakannya ke TMA, tekanan di dalam silinder akan naik sehingga katup keluar akan terbuka oleh tekanan udara sehingga udara akan keluar.     


Gambar. Langkah Tekan
B.     JENIS–JENIS KOMPRESOR
Berdasrkan jenisnya kompresor dapat dibedakan menjasi 2 yaitu kompresor kerja tunggalS dan kompresor  kerja ganda dimana perbedaannya terdapat pada aliran pada besar dari ukuran diameter piston.
1.      Kopresor kerja tunggal
Jenis kompresor ini sangat banyak di pasaran, dimana untuk digunakan untuk tekanan yang relatif kecil dan kapasitas yang banyak serta pengisian akan jauh lebih cepat dari kompresor multi steak. Biasanya kompresor ini hanya digunakan untuk kegiatan pemeliharaan dan perbaikan pada industri.

2.      Kompresor kerja ganda
Kompresor ini hampir sama saja dengan kompresor torak lainya hanya terdapat perbedaan antara selinder satu dengan yang lain dan hanya memiliki satu filter udara. dibuat berbeda karena untuk membuat tekanan dari selinder satu dengan yang lain terdapat perbedaan yang dikarenakan volume selinder diperkecil dari  selinder yang pertama. Kompresor ini biasanya digunakan untuk industri besar seperti pada industri kereta api untuk membuka roda kereta api dimana tekananya mecapai 150 bar.


C.    Berdasarkan susunan silinder
            Dilihat dari kontuksinya dapat bermacam-macam hampir sama dengan motor bakar torak. Kopresor torak yang ada dalam dunia industeri maupun dalam kehidupan sehari-hari antara lain :

a)      Kompresor satu tingkat pendingin udara
            kompresor ini begitu sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari diantaranya pada usaha kecil, baik itu pada benggkel. kompresor ini juga meliki bermacam-macam ada yang hanya memiliki satu piston atau lenbih.
                     
            Kompresor bentuk V

 Gambar 5. Kompresor satu tingkat pendingin udara


Gambar . Kompresor Kerja Tunggal 1 Tingkat Pendingin Air


Gambar . Kompresor Kerja Ganda 1 Tingkat


Gambar 9. Kompresor Kerja Ganda 2 Tingkat Lawan Imbang

            Beberapa bagian dari konstruksi kompresor udara jenis torak/ piston antara lain meliputi silinder, kepela silinder, torak/ piston, batang torak, poros engkol,katup-katup, kotak engkol dan alat-alat bantu. Berikut ini akan diuraikan beberapa bagian utama dari kompresor torak.
 a) Silinder dan Kepala Silinder
              Silinder mempunyai bentuk silindris dan merupakan bejana kedap udara dimana torak bergerak bolak-balik untuk mengisap dan memampatkan udara. Silinder harus kuat menahan beban tekanan yang ada. Silinder untuk tekanan kurang dari 50 kgf/cm2 (4.9Mpa) pada umunya menggunakan besi cor sebagai bahan silindernya. Bagian dalam silinder diperhalus sebab cincin torak akan meluncur pada permukaan dalam silinder. Dinding bagian luar silinder diberi sirip-sirip untuk memperluas permukaan sehingga lebih cepat mengurangi  panas yang timbul dari proses kompresi di dalam silinder. Kompresor dengan pendingin air diperlengkapi dengan selubung air di dinding luar silinder.
            Kepala silinder terbagi menjadi dua bagian, satu bagian sisi isap dan satu bagian sisi tekan. Sisi isap dilengkapi dengan katup isap dan sisi tekan dilengkapi dengan katup tekan. Pada kompresor kerja ganda terdapat dua kepala silinder, yaitu kepala silinder atas dan kepala silinder bawah. Kepala silinder juga harus menahan tekanan sehingga bahan pembuatnya adalah besi cor. Bagian dinding luarnya diberi sirip-sirip pendingin atau selubung air pendingin.

b) Torak dan cincin torak 
            Torak merupakan komponen yang betugas untuk melakukan kompresi terhadap udara/ gas, sehingga torak harus kuat menahan tekanan dan panas. Torak juga harus dibuat seringan mungkin untuk mengurangi gaya inersia dan getaran.
            Cincin torak dipasangkan pada alur-alur torak dan berfungsi sebagai perapat antara torak dan dinding silinder. Jumlah cincin torak bervariasi tergantung perbedaan tekanan sisi atas dan sisi bawah torak. Pemakaian 2 s.d. 4 cincin torak biasanya dipakai pada kompresor dengan tekanan kurang dari 10 kgf/cm2.
            Pada kompresor tegak dengan pelumasan minyak, pada torak dipasangkan sebuah cincin pengikis minyak yang dipasang pada alur terbawah. Sedangkan pada kompresor tanpa pelumasan, cincin torak dibuat dari bahan yang spesifik yaitu karbon atau teflon.










BAB II
       I.            Alat dan bahan
            adapun alat dan bahan yang di gunakan untuk melakukan peraktek perawatan dan perbaikan pada Work Shop adalah sebagai berikut :
*      kunci ring                               
*      kunci shok                              
*      palu karet                               
*      minyak pelumas                    
*      tampungan minyak pelumas               
*      obeng                                                             
*      kompresor udara                                
*      jangka sorong             

    II.            Langkah pembongkaran
            Amati terlebih dahulu betuk dan susunan bagian dari kompresor, lalu mulailah dengan menampung oli pelumas yang ada pada karter penampungan oli kompresor selanjutnya buka baut pipa aliran masuk kopresor dan lanjutkan dengan membuka katup-katup yang ada pada kepala selinder kompresor. Setelah katup terbuaka maka lepaskan pula penutup bantalan, setelah itu buka dan lepas pully yang ada pada sisi lain dari kompresor maka poros utama kompresor akan terlepas. Setelah itu maka lakukan pula pembukaan baut pengikat  batang torak dengan poros engkol kompresor, selanjutnya piston dan batang torak akan dapat ditarik dari selinder batang torak.
            Untuk pemasangan dapat dilakukan dengan metode yang sama tetapi memiliki urutan yang dibalik dari metode pembongkaran.







 III.            Bagian-bagian dari kopresor
            Kompresor memiliki bagian-bagian yang sama dengan kopone pada maotor bakar torak dimana di dalam sebuh kompresor terdapat poros engkol, batang torak, piston, ring piston, dan cincin torak. Untuk lebih jelas dapat kita liat sebagai berikut :
a.       Kepala selinder
      Kepala selinder  mempunyai fungsi sebagai tempat mekanisme katup masuk dan tekan.

Gambar.  kepala selinder
b.      Blok selinder
      Blok selinder berfungsi sebagi tempat terjadinya penaikan dan penurunan tekana udara yang di akibatkan dari gerak bolak balik dari piston dimana. Dan apabila terjadi kebocoran antara poston dengan selinder maka langkah isab dan tekan akan tidak tercapai.
Gambar. Blok selinder





c.       Batang piston dan piston
      Batang piston dan piston memiliki fungsi sebagai memvakumkan dan menekan udara yang di akibatkan oleh gerak bolak-balik piston.

Gambar. Batang piston dan piston
d.      Poros engkol
      Poros engkol memiliki fungsi sebagai pengubah gerak putar menjadi gerak bolak balik pada piston. Dimana poros engkol juga menjadi tempat  dudukan dari batang piston.
Gambar. poros engkol

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

saya berharap setiap orang yang melihat blogg saya dapat memberi komentar guna perbaikan diri dan koreksi di kemudian hari....