Jumat, 18 Mei 2012


test pump



KATA PENGANTAR

Puji dan sukur atas rahmat yang  telah diberikan oleh Tuhan yang maha Esa yang telah member rahmat kepada penulis maka  dapat menyelesaikan penulisan laporan begkel tepat waktu.
Adapun judul lapran ini adalah test pump yang merupakan salah satu dari mata kuliah perawatan dan perbaikan  di laboratrium politeknik negeri medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucaokan terimakasi kepada bapak dosen perawatan dan perbaikan yang membimbing penulis dalam peraktek di lapangan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari pada yang di harapkan maka penulis mengharapkan keritikan yang mebangun agar di kemudian hari dapat lebih baik .
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasi dan semoga laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membaca.  
                                                                                                        Medan,15 November2011


                                                                                              Yospianta Ginting








BAB I

                                                  PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang Masalah
Sebagaimana kita ketahui penggunaan pump (pompa) sudah begitu luas baik dikalangan masyarakat maupun pada industri-industri baik sekala kecil, menengah, maupun sekala besar, yang berbungsi untuk memindahkan cairan dari satu tempat ketempat lainnya. Agar dalam penggunaannya Pump (pompa) dapat dipergunakan seefisien mungkin maka perlulah dilakukan pengetesan pompa tersebut atau disebut dengan test pump. Pump (pompa) digunakan untuk memindahkan suatu cairan dengan perantara pipa, namun dalam pengoprasiannya selalu terjadi penurunan tekanan atau volume aliran atau disebut dengan kerugian-kerugian operasi, baik itu pengaruh ketinggian, belokan, gesekan air dengan pipa serta pengaruh-pengarus lainnya. Untuk mengetahui besar kecilnya penurunan tekanan atau volume aliran tersebut dipandang perlu untuk mengadakan pengujian atau disebut test pump.
Seseorang yang melakukan pengujian atau pengetesan haruslah memiliki pemahaman dan keterampailan dibidangnya. Agar maksud dan tujuan tersebut dapat tercapai, maka untuk itu mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan dibekali ilmu pengetahuan secara teori maupun praktek terhadap pump (pompa).
Penulisan laporan praktek test pump ini juga merupakan suatu kewajiban yang harus diselesaikan oleh seorang mahasiswa Teknik Mesin Politeknk Negeri Medan setelah menyelesaikan praktek test pump. Penulisan laporan juga sebagai bahan pertimbangan bagi dosen pengajar  dalam memberikan nilai akhir semester bagi mahasiswanya.

B.  Batasan Masalah
Dalam penulisan laporan ini yang berjudul praktek test pump, penulis membatasi ruang lingkup permasalahan yaitu :
  1. Bagaimana teori dasar Test Pump?
  2. Apa peralatan yang digunakan pada proses pengujian?
  3. Bagaimana proses pengujiannya?
  4. Bagaimana analisa hasil pengujian yang dilakukan?
C.  Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan praktek tes pump ini adalah sebagai berikut :
  1. Mengetahui teori dasar test pump;
  2. Mengetahui peralatan yang digunakan untuk pengujian;
  3. Mengetahui bagaimana proses pengujian yang dilakukan;
  4. Mengetahui bagaimana hasil analisa pengujian yang dilakukan.

D.  Manfaat
Laporan ini diharapkan bermamfaat bagi
  1. Bagi penulis sendri, dimana dalam laporan ini penulis dapat menambah wawasan tentang test pump;
  2. Bagi adik-adik mahasiswa dapat menjadi bahan perbandingan sewaktu nanti mengadakan peraktek test pump di semester 5 (lima);
  3. Bagi masyarakat yang membutuhkan inpormasi test pump.

E.  Teknik Pengumpulan Data
Penulis melakukan teknik pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penulisan laporan ini antara lain :
  1. Study literature, yaitu membaca buku referensi yang berhubungan dengan laporan yang penulis susun;
  2. Mengumpulakan data-data dari Internet;
  3. Mengadakan diskusi dengan rekan-rekan mahasiswa Me-5G2







BAB II
TEORI DASAR

A.  Pengertian
Istilah pompa berasal dari kata “PUMP” yang kemudian diartikan dalam bahasa Indonesia menjadi pompa, dilihat dari cara kerja pompa yaitu menyedot dan menekan. Ada 2 kapasitas yang dimiliki pompa yaitu  daya sedot dan daya tekan . Oleh karena itu untuk melihat besarnya daya sedot dan daya tekan dari suata pompa dilakukan test pump.
Test pump adalah pengujian terhadap aliran fluida yang mengalir oleh karena kerja pompa, untuk mendapatkan tekanan. Debit aliran yang terjadi. Test pump  juga dilakukan untuk menguji kerja tunggal, kerja seri, kerja pararel.
Kapasitas pompa dinyatakan dalam HEAD atau H dalam satuan meter (m ). Yang artinya angka yang menunjukan kemampuaun atau kekuatan pompa untuk mengalirkan sejumlah fluida sesuaia kemampuan pompa. Tekanan ATMOSPHERE (atm) berperan mendorong fluida ke dalam saluran isap, jika ruangan dalam saluran isap terjadi kevakuman kerena isapan dari pompa.













BAB III
PERALATAN

A.  Nama dan fungsi komponen
Adapun  bagin-bagian dari instalasi  pompa yang diguanakan dalam perakktek adalah sebagai berikut :
  1. Rangkaian instalasi pompa
  2. Vaccum meter
Berfungsi sebagai alat untuk mengengetahui kevakuman oleh pompa.
  1. Presurre gauge
Berfungsi sebagai pemberi informasi akan tekan pompa.
  1. Pompa
Berefunsi sebagai vakum dan penekan fluida.
  1. Flow meter




Berefungsi sebagi pemberi informasi kecepatan dan volume dari fluida yang telah di alirkan
  1. Valve




Berfungsi sebagai penutup aliran.
  1. Ampere/ Volt meter




Berfungsi sebagai penujukan kuat arus dan tegangan listrik pompa.


BAB IV

 


A.  Pengoprasian Pompa
Sebelum mengoprasikan pompa terlebih dahulu kita mempelajari instalasi pipa, rangkaian instalasi pipa, dimana terdapat/terpasang presure gage, atau vakum gage, katup-katup, pengukur debit, pengukur daya dan pengukur putaran. Setelah hal ini dilaksanakan kita mulai mengoprasikan pompa dengan cara menekan tombol ON/OFF dengan terlebih dahulu menghubungkan arus dari sumber listrik kepompa.

B.  Cara kerja pompa
Dilihat dari cara kerja pompa , yaitu vakum  dan menekan. Maka ada dua kapasitas yang harus dimiliki oleh pompa yaitu : daya vakum dan daya tekan.Daya vakum pompa dipengaruhi oleh tekanan atmosphere setempat, kerapatan saluran isap dan kualitas pompa itu sendiri. Kualitas itu maksudnya toleransi antara piuston dan silinder dan pada bagian-bagian yang memungkinkan tarjadi kerugian karena kebocoran. Sedangkan pada saluran isap, diharapkan jangan sampai mengalami kebocoran sedikitpun. Karna dapat mengahibatkan masuknya udara kedalam saluran saluran isap, sehingga fluida cair tak dapat terhisap sampai ke pompa.

C.  Memeriksa Putaran Pompa
Setelah pompa beroprasi dengan setabil lakukanlah pengukuran putaran pompa, pengukuran dilakukan menggunakan alat pengukur ”tachometer”, baik tachometer jenis optical ataupun kotak.
Bila denga tachometer optica pengukuran dapat dilakukan tampa menyentuh poros yang berputar. Bagian poros yang diukur diberi tanda putih, kemudian motor dioprasikan, setelah putaran stabil tachometer diarahkan tegak lurus kearah tanda putih kemudian tachometer di ON-kan maka jumlah putaran per menit akan terbaca pada tachometer. Bila pengukuran putaran pompa dilakukan dengan tacometer kotak, pengukuran dilakukan pada ujung poros yang berputar dengan arah searah sumbu poros. Ujung tchometer ditempelkan pada ujung poros, tunggu hingga poros tachometer ikut berputar konstan, maka otomatis pada konter atau skala menunjukkan besar angka rpm.

D.  Mengukur Debit Pompa
Debit atau laju aliran adalah kecepatan pompa untuk memindahkan fluida yang diukur dalam satuan volume per satuan waktu atau dalam satuan masa persatuan waktu. Misalnya dalam M3/s atau ℓ/s atau cc/s atau kg/s. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan cara sederhana ataupun dengan alat ukut yang umun\mnya yang disebut Flow meter atau dengan alat ukut kusus pengukur laju aliran rota meter. Cara yang sederhana ialah dengan menampung fluida yang keluar selama waktu tertentu, kemudian fluidanya ditimbang beratnya atau diukur volumenya. Misalnya selama satu menit fluida yang didapat 30 kg, maka debit pompa tersebut sama dengan 0,5 kg/s atau 1800 ℓ/h.
Untuk pengukuran dengan flow meter, pasang meteran pada saluran tekan, pompa dioprasikan, catat waktu selama yang tertentu, kemudian lihat bertambahnya angka metran dari multi stop watch ON sampai OFF. Misalnya selama 10 menit pertambahan angka pada meteran menunjukkan 0,1 M3 maka debit pompa tersebut adalah 10 ℓ/menit. Cara yang paling mudah dapat dilakukan dengan ”rota meter” yaitu fluida yang keluar kita lewatkan alat tersebut, maka alat tersebut akan menunjukkan berapa kecepatan laju aliran fluida tersebut. Biasanya pada sekal tertulis satuan ℓ/menit   
Secara teoritik debit pompa Q [m3/s] adalh sama dengan luas penampang pompa A[m2] dikalikan dengan kecepatan aliran fluida V[m/s]. Besarnya Q adalah konstan walaupun penampang pipa berubah-ubah.
Q = A V [M3/s] = C




E.  Mengukur Daya Isap dan Daya Tekan atau Head
Pengukuran tekanan ada dua yaitu :
1.  Pressure Gage
Pressure gage dipasang pada saluran tekan untuk mengukur daya tekan (head tekan), disamping untuk mengukur tekanan out put pompa, dan intalasi saluran tekan. Bila pressure gage dipasang dekat lubang out put pompa, dan intalasi saluran alat tekan relatif pajang maka jarum pada prssure gage menunjukkan angka lebih besar bila dibanding saluran tekan lebih pendek. Pressure gage akan menunjukkan tekanan maksimum out put pompa bila saluran tekan setelah pressure gage ditutup. Namun jangan lakukan hal ini pada jenis pompa positive displacent, perlu diketahui bahwa pompa sentrifugal ini termasuk jenis pompa non positive displascement.

2.  Vakuum Gage
Vakuum gage dipasang pada alat isap untuk mengukur daya isap (head isap), disamping untuk melihat daya isap pompa, juga dapat untuk mendeteksi kebocoran pada intalasi saluran isap yang bocor. Namun apabila saluran isap bocor biasanya out put pompa nol atau kecil sekali. Pompa yang baik dan saluran isap yang tidak bocor adalah bila jarum jarum penunjuk VG mendekati angka maksimum negatif. Hal ini sebetulnya tergantung dari head isap. Mangkin tinggi harga head isap maka mangkin negatip penunjukan jarum pada skala VG.


                                                                                               




                                    Gambar 2.1. Vacuum gage                                           Gambar 2.2. Pressure gage




F.  Menghitung Tinggi Tekan (head)

Dalam pembahasan tentang pompa istilah head (tinggi tekan) digunakan untuk menunjukkan karakter pompa yang menunjukkan hubungan dengan kemampuannya untuk mengalirkan sejumlah fluida. Satuan head adalah meter, namun buka semata-mata menjadi satuan panjang atau tinggi, melainkan merupakan satuan untuk mewakkili besar satuan tekanan yang dibutuhkan untuk mengalirkan sejumlah fluida. Kaena besar tekanan dapat dikonversikan menjadi ketinggiaan suatu jenis fluida tertentu dalam kolam fluida, maka yang digunaakn disini hannyalah ketinggiannya dalam satuan meter.
Head total (H) pompa adalah daya teakan yang harus dimiliki sebuah pompa untuk mengalirkan fluida dari satu tempat ketempat lain, kaena fluida memiliki massa pada saar mengalir harus melewati hambatan –hambatan yang ada pada intalasi pipa maupun lingkungan, maka head total pompa adalah sama dengan head statis ditambahkan head rugi-rugi. Disamping banyaknya metoda dalam perhitungan head total, hannya komponen-komponen head yang harus diperhtungkan. Dalm perhitungan dapat dipilih metoda yang singkat dan praktis untuk memudahkan perhitungan dilapangan, namun prinsifnya, Htotal = Hs + ∑losses


G.  Rangkaian pompa
  1. Rumah pompa
                        Rumah pompa gunanya untuk penempatan bagian-bagian , seperti poros, impeller, bearing dan lain-lain yang merupakan bagian dari pompa. Rumah pompa terdapat saluran isap dan saluran tekan. Rumah pompa ada bermacam-macam bentuknya, pompa satu tingkat  ( single stage) ,pompa multi tingkat ( multi stage).
  1. Saluran isap dan tekan
Untuk pompa jenis sentrifugal , saluran isap berada dibagian tengak rumah. Mengelilingi poros  atau lurus di depan poros, namun daa juga yang letaknya berdampingan dengan lubang  pengeluaran kearah radikal impeller. Sedangkan saluran fluida dari pompa , keduanya berada diluar sisi pompa.
  1. Impeller
Impeller adalah rotornya pompa yang bekerja menghartarkan fluida kesaluran tekan. Kecepatan impeller tergantung head yang dihasilkan.
  1. Seal dan Elemen-elemen
Sel  berfungsi sebagai perapat antara poros terhadap rumah pompa. Bila terjadi kebocoran pada seal, maka debit pompa akan berkurang deraktis. Bearing sebagai bantalan poros , salama kondisinya masih baik maka putaran poros pompa akan tetap baik. Elemen pengikat seperti mur dan baut yang terpenting adalah  kekencangannya sewaktu assembling.
Cara pengujian pompa
Pengujian pompa dapat dilakukan sebagi berikut:
1        Hidupkan pompa
2        pembukaan keran sesuia kerja yang diharapkan
3        lakukan pembukaan keran untuk posisi terbuka penuh
4        lakukan pembukan katup untuk posisi terbuka 1/4
5        lakukan pembukaan keran untuk posisi terbuka ½
6        lakukan pembukaan keran untuk posisi terbuka ¾
7        lakukan pembukaan keran untuk posisi tertutup penuh

kemudian lakukan untuk pengujian pompa kerja tungal,kerja seri,kerja paralel,sama seperti yang dilakukan di atas hinga di dapat hasil yang terbaca oleh pressure gage dan flow meter.



BAB V

ANALISA DATA

A.  Jenis Pompa Yang Digunakan
  1.  Merek pompa : SHIMIZU                   
  2.  Model : PS-130 BIT                             
  3.  Automatic Weel pump
  4.  Pawer source : 220 V,50Hz
  5.  Out put : 125 Watt
  6.  Capacity max : 35 1/min
  7.  Suction left : max 40 m
  8.  Totol head : max 40 m
  9.  RPM : 2850
10.  Suction discharge type : 25 mm
11.  Preassure switch : On 1,1 kg/cm2
                                     Off 1,8 kg/cm2

B.  Data hasil percobaan
1)      Rangkaian tunggal


No

Valve
N
(rpm)
A
(amp)
V
(volt)
VG
(cmHg)
PG
(Kgf/cm2)
Q

1
1
2880
0.5
220
53
0
23
2
3/4
2880
0.5
220
54
0.1
18
3
1/2
2880
0.7
220
58
0.1
17
4
1/4
2880
1
220
58
0.25
16
5
0
2880
0
220
0
1.5
0




2)      Rankaian Kerja seri

NO
Valve
N
(rpm)
A
(amper)
V
(volt)

VG
(cmHg)
PG
(kgf/cm2)
Q
(l/men)  m/s
1
1












2
½












3
½












4
¾












5
0














3)      Kerja parallel

NO
Valve
N
(rpm)
A
(amper)
V
(volt)

VG
(cmHg)
PG
(kgf/cm2)
Q
(l/men)  m/s
1
1












2
½












3
½












4
¾












5
0



























BAB VI
KESIMPULAN dan SARAN

A.  Kesimpulan
      Setelah mempelajari dan melakukan pengujian instalasi pompo maka dapat disimpulakan:
  1. Terjadinya penurunan tekanan fluida yang dialirakan pompa disebabkan adanya belokan pipa, gesekan antara air dengan pipa, perubahan ketinggian
  2. Untuk menaikan tekanan (H) pompa  di rakit menjadi SERI.
  3. Untuk menaikan debit (Q) pompa di rakit menjadi PARALEL.
  4. Daya hantar di pengaruhi oleh daya pompa
  5. Untuk kerja tungal Vg akan meningkat pada 58 cgHg pada valve dibuka ¾
  6. Untuk kerja tungal Pg tertinggi pada 1.5 Kgf/cm2 pada valve di tutup penuh



B.  Saran

  1. Dalam pengujian pompa pastikan dalam keadan putaran stabil antara 5 menit dari pengidupan.
  2. Lakukan perencanaan yang matang untuk instalasi pompa karna adanya daya yang hilang akibat gesekan antara fluida dan pipa.
  3. Hindari sambungan dan valve yang berlebihan karna akan menyebakan kehilangan banyak daya .
  4. Lakukan pemasangan pompa dekat dengan sumber kaerna akan mempengaruhi kemampuan pompa.